BLOG
— BLOG —
5 Tips Agar Presentasi Pada Klien Lebih “Ngena”
Jadi, kamu ingin melakukan presentasi di hadapan klien, dan berharap hal-hal positif akan terjadi. Apa sih target presentasinya?
- Unik
- Memorable
- Profesional
- Kreatif
- Berguna
Yep, kelihatannya semua hal tersebut adalah benar, bukan? Saya tidak menyalahkan hal tersebut, bahkan saya juga punya mindset demikian kok dalam melakukan presentasi.
Selanjutnya, ini adalah topik yang menarik untuk diulas. Tips berikut adalah mengenai bagaimana caranya agar presentasi kita mampu memiliki nilai lebih bagi klien.
1. Gunakan bahasa yang digunakan oleh klien
Bahasa simpelnya mungkin adalah “menyamakan bahasa dengan klien”. Tidak mungkin kita menggunakan bahasa-bahasa atau jargon yang katakanlah “hi-tech” kepada klien yang pada dasarnya kurang mengerti dengan bidang yang sedang kita kerjakan (justru karena itulah mereka hire kita, ya kan?). Posisikanlah diri kita sebagai klien, dan gunakan bahasa mereka. Poin utama yang harus kita raih adalah:
“Kalimat apa yang mereka gunakan untuk menjelaskan apa yang mereka butuhkan.”
2. Kustomisasi presentasi Anda
Lupakanlah slide template bawaan dari PowerPoint atau aplikasi sejenisnya. Hal tersebut akan membuat presentasi Anda terlihat biasa-biasa saja. Jangan sampai klien berpikir seperti ini, “Apa uniknya? Saya juga bisa membuat presentasi seperti ini”.
Yang saya maksud adalah… Come on! Bukankah kita sepakat bahwa presentasi kita akan unik, memorable, profesional, kreatif, dan berguna? Dengan begitu, tentu saja kita harus extra effort untuk membuat sendiri desain presentasi kita. Atau kamu bisa membuatnya dengan bantuan desainer grafis karena mereka ahli dalam bidangnya, bagaimana mendesain presentasi Anda menjadi lebih eyecatching sekaligus memperkuat branding perusahaan Anda di mata klien.
3. Simpan kartu as Anda sebagai senjata pamungkas
Presenter yang baik pastinya akan menyimpan “kartu as” mereka sebagai bahasan diskusi yang menarik hingga akhir presentasi menjelang sesi tanya jawab.
Kamu bisa saja mengubah atmosfer presentasi, yang situasinya klien hanya “mendengarkan”, menjadi ajang diskusi dadakan, seolah kita memberikan suatu opsi kepada klien agar klien memberikan feedback langsung (ang padahal kita sudah merancang skenarionya dan memprediksi hal apa yang akan terjadi). Pancinglah dengan kalimat “…bagaimana jika hal X menjadi Y, atau sebagainya…”, “…kita merancang XYZ karena pertimbangan berikut, bagaimana menurut Anda…”, dan lain sebagainya.
Disini kita bisa berikan penutup yang indah, dimana presentasi kita akan memancing standing applause dari para klien kita (harapannya sih begitu ya). Karena, kesan terakhir sama pentingnya dengan kesan pertama, right?
4. Persiapkan hard copy
Cara setiap orang dalam mencerna informasi tentunya berbeda-beda. Beberapa pendengar (baca: “klien”) pun demikian. Ada yang menyimak dan mendengarkan dengan seksama, ada yang membawa catatan kecil dan mencatat poin-poin penting dalam presentasi kita, atau bahkan ada yang dengan mudahnya terdistraksi dengan hal-hal yang diluar topik bahasan presentasi.
Sukur-sukur deh jika ada yang ingatannya sangat kuat, atau benar-benar mencatat setiap detail dari presentasi kita. Apapun kondisinya, siapapun kliennya, kata kuncinya untuk kita adalah:
“Selalu siapkan hard copy materi presentasi kita untuk para klien.”
Setelah membaca poin nomor 2, lalu apakah hard copy kamu semenarik presentasimu? Yang saya maksud disini adalah kelengkapan serta desain stationery. Tidak mungkin bukan, kamu hanya mempersiapkan beberapa lembar kertas hasil print dan begitu saja diberikan kepada klien agar mereka membacanya.
Akan lebih baik jika materi yang ada siapkan tersimpan rapi dalam sebuah map yang didesain eksklusif dengan menampilkan corporate identity perusahaanmu. Dan isinya, selain materi presentasi, kamu juga bisa selipkan Company Profile kamu berikut dengan atributnya, seperti kartu namamu, atau mungkin brosur dan sebagainya.
Kamu bisa riset berbagai macam desain-desain stationery yang menarik, atau bisa konsultasikan masalah branding perusahaanmu melalui jasa desainer grafis.
Catatan! Jangan bagikan hard copy hingga pada akhir presentasi, karena akan membuat klien tidak fokus terhadap presentasi yang kamu lakukan.
5. Sertakan kejutan-kejutan menarik
Lakukan suatu hal yang memorable bagi klien agar membuat presentasimu menjadi luar biasa!
Mungkin langkah ini adalah langkah yang tidak biasa dilakukan selain keempat tips sebelumnya. Beberapa ide berikut akan menginspirasimu dalam melakukan presentasi, seperti :
- Mainkan musik penggiring
- Jika kamu hadir dalam grup, kamu bisa menyamakan tema berpakaian dengan rekanmu
- Berikan “souvenir” berupa stationery perusahaanmu
- Siapkan beberapa contoh mockup untuk konsepmu
- Dalam beberapa kasus, kamu bisa membawa kudapan khas yang diperuntukkan untuk klien selama presentasi berlangsung
Tips tambahan: Persiapkan diri Anda terhadap hal-hal tak terduga
Katakanlah kamu sudah siap 10000% untuk materi presentasimu. Apapun itu, persiapkan juga untuk menghadapi hal-hal berikut, seperti:
- Tidak tersedia wi-fi di tempatmu melakukan presentasi
- Screen mati
- Media simpan (flashdisk, harddisk, CD/DVD) tidak terbaca
- Perangkat tidak kompatibel
- File corrupt
- Dll, dsb, dst…
Jadi, jangan sampai presentasimu gagal karena hal-hal tersebut tidak terpikirkan sebelumnya. Sukses untukmu!

BLOG
— BLOG —
SPREADING THE INSIGHT

Employee-Generated Content: Peran Baru Karyawan dalam Mendongkrak Marketing Perusahaan
Metaverse telah muncul sebagai lanskap digital yang membawa cara baru bagi brand untuk terhubung dan engage dengan audiens target mereka…

Unlocking the Metaverse: Strategi Branding di Era Digital yang Baru
Metaverse telah muncul sebagai lanskap digital yang membawa cara baru bagi brand untuk terhubung dan engage dengan audiens target mereka…

Menjelajahi Metaverse: Panduan Branding di Dunia Virtual dengan Matriks Immersive Engagement Metaverse
Belakangan ini kata metaverse sering digaungkan dan berbagai brand mulai merambah ke dunia virtual ini dengan harapan dapat berinteraksi dengan audiens secara lebih mendalam…

Musik Lo-Fi Bisa Tingkatkan Produktivitas?
Pernah dengar istilah musik lo-fi? Atau mungkin pernah lihat sebuah gambar ala Ghibli Studio yang biasanya dijadikan…

UMKM Naik Kelas? Simak dan Ikuti Strategi Bisnis Ini
Platform rantai pasok Borong Indonesia mengupayakan agar UMKM Indonesia bisa…