BLOG

— BLOG —

Menjelajahi Metaverse: Panduan Branding di Dunia Virtual dengan Matriks Immersive Engagement Metaverse

Belakangan ini kata metaverse sering digaungkan dan berbagai brand mulai merambah ke dunia virtual ini dengan harapan dapat berinteraksi dengan audiens secara lebih mendalam. Namun, tidak semua brand experience di metaverse itu sama. Beberapa brand experience di metaverse terasa dangkal dan kurang interaktif, sementara ada juga yang terasa imersif dan engaging.

Artikel ini akan membahas tentang Matriks Immersive Engagement Metaverse, sebuah alat untuk membantu memahami dan mengkategorikan berbagai jenis brand experience di metaverse. Matriks ini akan membagi brand experience menjadi empat kuadran berdasarkan tingkat engagement (pasif vs. aktif) dan tingkat imersifitas (basic vs. advanced). Dengan memahami matriks ini, para marketers dapat merencanakan strategi yang lebih efektif dalam memanfaatkan potensi metaverse untuk membangun brand mereka. 




Terdiri dari empat kuadran, penjelasan dari tiap kuadran berupa berikut:

 

 

  • Informative Experiences (Passive & Basic)

Pada kuadran ini, pengalaman audiens bersifat dasar dan tingkat keterlibatannya pasif karena audiensnya tidak perlu banyak berinteraksi dengan konten yang disajikan oleh brand. Contohnya adalah pemasangan iklan dalam bentuk billboard dimana hanya sekedar untuk dipandang. Salah satu brand yang telah mengimplementasikan hal berikut adalah Argos, sebuah retail dari Inggris yang memasang iklan billboard di metaverse.

Sumber: oceanoutdoor.com


  • Interactive Experiences (Active & Basic)

Kategori kedua ini dicirikan dengan adanya active engagement dan imersifitas yang basic. Kegiatan marketing di kuadran ini berfokus dalam membuat audiens berinteraksi dengan konten brand, tetapi interaksi yang terjadi di lingkungan digital tersebut cenderung lebih sederhana. Sehingga, audiens tidak hanya menerima informasi secara pasif, mereka secara aktif juga terlibat dalam beberapa bentuk interaksi dengan konten yang disajikan brand. Bentuk interaksinya dapat berupa mengklik, mengetik, memilih opsi, maupun permainan sederhana.

 

Salah satu contoh yang masuk ke dalam kuadran ini adalah Burberry melalui perilisan gamenya yang bernama B Surf dimana audiens bisa saling berkompetisi untuk mendapatkan hadiah. Bukan sekedar game saja, game-nya menjadi medium dalam mempromosikan Summer Collection-nya Burberry.

Sumber: Burberry


  • Immersive Experiences (Passive & Advanced)

Branding di metaverse yang masuk dalam kategori ini memanfaatkan kemampuan metaverse dalam menciptakan dunia virtual yang menarik dimana sering mencakup Grafik 3D dengan fidelitas tinggi dalam menciptakan lingkungan digital secara visual. Tetapi, interaksi yang bisa dilakukan audiens cenderung terbatas dan pasif, dimana mereka biasanya hanya bisa mengamati konten yang disajikan.

 

Gucci telah menerapkan branding di kuadran ini melalui pameran virtualnya di Roblox bernama Gucci Garden. Dengan adanya 6 ruangan dengan tema yang berbeda, audiens dapat melihat dan mengetahui visi, estetika, dan filosofi Gucci. Audiens juga bisa membeli pakaian digital yang hanya tersedia dalam jangka waktu terbatas, menciptakan rasa kelangkaan dan meningkatkan harga pakaian digitalnya di Roblox.

 

Sumber: voguebussines.com


  • Immersive & Interactive Experiences (Active & Advanced)

Kuadran ini menggambarkan tingkat paling ideal dalam branding di metaverse dimana brand memanfaatkan seluruh potensi dari media metaverse. Biasanya kegiatan di kategori ini sudah menerapkan grafik 3D, audio spasial, dan bahkan bisa hingga adanya haptic feedback untuk menciptakan rasa interaktif dan imersif yang lebih kuat. Inisiatif branding yang masuk ke kuadran ini menawarkan kemampuan bagi audiens untuk berinteraksi paling maksimal dibandingkan kuadran lainnya, dimana memiliki berbagai pilihan dan aksi yang bisa dilakukan audiens.

 

Contoh dari branding di metaverse pada kuadran ini dapat dilihat dari Hyundai. Hyundai merilis dunia Hyundai Mobility Adventure di Roblox dimana audiens dapat membeli, mengendarai, dan memodifikasi mobil-mobil Hyundai. Tak hanya disitu saja, di dunia ini juga menyediakan fitur-fitur lainnya yang memungkinkan audiens untuk berinteraksi secara sosial dengan sesama audiens di Roblox.

Sumber: HyundaiWorldWide Youtube Channel

 

Dunia metaverse masih terus berkembang, demikian juga dengan branding di metaverse. Matriks Immersive Engagement Metaverse merupakan sebuah kerangka kerja untuk memahami kompleksitas brand experience di dunia virtual. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, kedepannya matriks ini mungkin perlu disesuaikan dan diperbarui.

 

Bagi brand yang ingin menjajaki dunia virtual ini, matriks tersebut dapat memandu brand merancang pengalaman seperti apa yang ingin disajikan oleh brand dan dirasakan audiens di metaverse. Dengan memahami matriks diatas, brand dapat merancang pengalaman di dunia virtual yang tidak hanya menarik, tetapi juga bermakna dan berkesan bagi audiens.

 

Get our lattest news

Be the first to get notifications from us by subscribing to our newsfeed.
digital agency

GETTING WORK TOGETHER

— GETTING WORK TOGETHER

TELL US ABOUT YOUR PROJECT RIGHT NOW

BLOG

— BLOG —

SPREADING THE INSIGHT