BLOG
— BLOG —
Employee-Generated Content: Peran Baru Karyawan dalam Mendongkrak Marketing Perusahaan
Isu lingkungan kini telah menjadi subjek yang tidak bisa dikesampingkan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk perilaku konsumen. Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan mendorong mereka untuk mencari produk dan brand yang ramah lingkungan. Dalam konteks ini, Green Marketing Communication muncul sebagai sarana pendekatan bagi brand untuk menjalin hubungan dengan konsumen, terutama mereka yang sadar dan peduli akan lingkungan.
Green Marketing Communication merupakan berbagai aktivitas yang bertujuan untuk menarik perhatian konsumen mengenai karakteristik sebuah produk dan meng-highlight aspek ramah lingkungan pada karakteristik produk tersebut, serta mencerminkan kesadaran lingkungan sebuah brand. Ia merupakan unsur penting dari Green Marketing, yang berguna untuk mempengaruhi perilaku konsumen secara positif dan mendorong pembelian produk yang memiliki nilai ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Bentuk komunikasi ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti iklan, dan hubungan masyarakat yang meng-highlight inisiatif ramah lingkungan sebuah perusahaan baik dalam siaran pers maupun pernyataan publik. Selain itu juga dapat dalam bentuk penggunaan desain dan logo yang ramah lingkungan, seperti adanya label-label pada packaging yang mengindikasikan keramahan lingkungan. Jika sebuah brand ingin menjalankan bentuk komunikasi ini lebih serius, mereka bisa mulai menyusun dan menerbitkan laporan yang menjelaskan kinerja perusahaan terhadap keberlanjutan lingkungan sebagai bentuk Green Marketing Communication lainnya.
Komunikasi Green Marketing ini bisa mempengaruhi Green Purchase Behavior konsumen, yakni tindakan membeli atau mengkonsumsi produk yang dianggap ramah lingkungan. Perilaku konsumen ini didasari oleh keinginan konsumen untuk meminimalkan dampak lingkungan dari produk-produk yang mereka gunakan, dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Hasil dari penelitian yang dipublikasi lewat International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan bahwa terdapat korelasi positif yang kuat antara perhatian konsumen terhadap Green Marketing Communication dan Green Purchase Behavior mereka.
Audiens tertentu juga lebih receptive terhadap Green Marketing Communication. Dengan mensurvei hingga 690 responden, penelitian tersebut juga menemukan bahwa konsumen dengan tingkat pendidikan lebih tinggi lebih memperhatikan Green Marcomm perusahaan. Dari segi perbedaan gender, perempuan ditemukan lebih memperhatikan bentuk komunikasi ini dibanding Pria. Dan yang ketiga, mereka yang sudah sadar dan peduli terhadap isu lingkungan tentunya juga akan lebih receptive terhadap bentuk komunikasi ini.
Riset serupa juga pernah dilaksanakan pada generasi milenial di Indonesia dengan 141 responden yang dipublikasi lewat Jurnal MEBIS (Manajemen dan Bisnis). Hasilnya menemukan bahwa niat pembelian ramah lingkungan secara signifikan mempengaruhi perilaku pembelian ramah lingkungan. Hasil ini mendukung gagasan bahwa fokus pada meningkatkan niat pembelian produk ramah lingkungan merupakan cara yang penting untuk mempromosikan konsumsi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Temuan kedua juga menunjukkan kepedulian lingkungan secara signifikan mempengaruhi sikap, norma subjektif, dan niat pembelian ramah lingkungan. Kepedulian lingkungan bertindak sebagai pendorong yang membentuk semua faktor ini, yang pada akhirnya mengarah pada kemungkinan yang lebih besar dari perilaku pembelian ramah lingkungan (Green Purchasing Behavior). Hal ini menunjukkan bahwa meningkatkan kesadaran dan kepedulian lingkungan di kalangan generasi milenial merupakan strategi penting untuk mempromosikan pola konsumsi yang berkelanjutan.
Dari hasil temuan-temuan riset tersebut, maka bisa dikatakan targeting perlu dipertimbangkan ketika sebuah brand ingin menjalankan Green Marketing Communication, berhubung tiap segmen konsumen merespons bentuk komunikasi tersebut secara berbeda. Salah satu contohnya, brand dapat menyesuaikan pesan dan pendekatan mereka untuk menargetkan kelompok tertentu seperti individu yang berpendidikan tinggi dengan Green Marketing Communication.
Brand juga dapat memanfaatkan fakta bahwa konsumen yang memiliki sikap pro-lingkungan lebih mudah mencerna Green Marketing. Apabila brand mencerminkan values yang serupa dengan hal tersebut, bentuk komunikasi ini bisa memperkuat brand loyalty dan mendorong pembelian produk yang ramah lingkungan. Dan perlu diingat bahwa kepedulian lingkungan mempengaruhi Green Purchasing Behavior, disini brand dapat memanfaatkan mengedukasi konsumen akan isu lingkungan dan dampak positif dari produk ramah lingkungan, sehingga dapat meningkatkan jumlah konsumen dengan Green Purchasing Behavior.
Tetapi, brand tidak bisa semerta-merta mengklaim dirinya maupun produknya ramah lingkungan. Klaim seputar pro lingkungan dan sebagainya juga dapat merusak reputasi brand dan menyebabkan ketidakpercayaan konsumen apabila klaim tersebut menyesatkan maupun berlebihan. Alih-alih mendapatkan dukungan publik dan memperkuat brand loyalty, brand juga bisa terancam diberi label “Greenwashing” yang konotasinya negatif. Maka dari itu brand perlu memastikan bahwa Green Marketing mereka itu jujur dan didukung dengan tindakan nyata.
Ingin lebih tahu lebih lanjut bagaimana mengoptimasi brand presence di dunia digital? Hubungi kami untuk konsultasi seputar branding, digital marketing, dan digital asset development melalui tombol Contact Us yang tersedia di situs ini, atau click here.
#SEODigitalAgency #SocialMediaAgency #BrandingAgency #DigitalAgency #DigitalMarketingAgency #EGC #EmployeeGeneratedContent
Get our lattest news

BLOG
— BLOG —
SPREADING THE INSIGHT

Dampak Tersembunyi Brand Equity: Bisa Menginspirasi dan Membebani Karyawan?
Di dunia yang saling terhubung ini, sebuah brand tidak lagi hanya sekedar logo atau produk. Brand merupakan sebuah entitas yang terbentuk oleh persepsi kolektif pelanggan, stakeholders,..

Green Marketing Communication dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Konsumen
Isu lingkungan kini telah menjadi subjek yang tidak bisa dikesampingkan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk perilaku konsumen. Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan…

Employee-Generated Content: Peran Baru Karyawan dalam Mendongkrak Marketing Perusahaan
Metaverse telah muncul sebagai lanskap digital yang membawa cara baru bagi brand untuk terhubung dan engage dengan audiens target mereka…

Unlocking the Metaverse: Strategi Branding di Era Digital yang Baru
Metaverse telah muncul sebagai lanskap digital yang membawa cara baru bagi brand untuk terhubung dan engage dengan audiens target mereka…

Menjelajahi Metaverse: Panduan Branding di Dunia Virtual dengan Matriks Immersive Engagement Metaverse
Belakangan ini kata metaverse sering digaungkan dan berbagai brand mulai merambah ke dunia virtual ini dengan harapan dapat berinteraksi dengan audiens secara lebih mendalam…